Thursday, November 3, 2011

PANTUN EMPAT KERAT

PANTUN EMPAT KERAT
(BUDI )


Terang bulan terang di paya,
Anak kambing memakan rumput,
Jika tak kenang kepada saya,
Nama yang baik tidak tersebut.

Anak merak mati tersangkut,
Mati dipanah Seri Rama,
Resam di dunia juga disebut,
Orang yang mati meninggalkan nama.

Anak itik terenang-renang,
Air pasang tenang-tenangan,
Budi sedikit bika kan hilang,
Itu jadi kenang-kenangan.

Anak ikan berlima-lima,
Mati ditimpa punggur berdaun,
Kasih tuan saya terima,
Sebagai hutang seribu tahun.

Anwar Ridhwan (Penyelenggara)
Hati Mesra Pantun Melayu Sebelum 1914, 2004
Dewan Bahasa dan Pustaka

Maksud
Rangkap 1 : Seeorang yang tidak diingati, biasanya tidak akan disebut-sebut oleh orang lain walaupun telah menabur bakti.
Rangkap 2: Menjadi kebiasaan hidup manusia, orang yang telah meninggal dunia sentiasa disebut-sebut orang/dikenang orang.
Rangkap 3:Sedikit kebaikan yang dibuat, akan tetap diingati sampai bila-bila
rangkap 4:
Kebaikan yang diberi ,diterima dengan hati terbuka dan dianggap sesuatu yang tidak dapat dibalas sampai bila-bila
TEMA
Kepentingan hidup berbudi.
- Budi dan jasa memainkan peranan penting dalam kehidupan biasa manusia. Orang yang berbudi akan sentiasa dikenang dan disebut-sebut oleh orang lain sama ada masih hidup atau sudah meninggal dunia.

PERSOALAN

i. Pesoalan tentang menabur budi dengan ikhlas
ii. Persoalan tentang berbuat jasa walaupun kecil.
iii. Persoalan tentang menghargai jasa dan budi yang dicurahkan oleh orang lain terhadap kita
iv. Persoalan tentang tidak melupakan jasa orang lain terhadap kita.

NILAI

i. Berbudi  – berbudi walaupun kecil
ii. Mengenang budi – orang berjasa sentiasa dihargai
iii. Kasih sayang - orang yang berbudi sentiasa disayangi

PENGAJARAN

i. Kita hendaklah menabur budi dengan ikhlas agar diingati masyarakat
ii. Kita hendaklah berbuat jasa walaupun kecil
iii. Kita mesti menghargai jasa dan budi yang dicurahkan oleh orang lain terhadap kita
iv. Jangan melupakan jasa orang lain terhadap kita.

No comments:

Post a Comment